AGEN DOMINO QQ |Vape atau rokok elektronik kerap disebut sebagai varian yang lebih sehat dibanding rokok.
Namun, pada kenyatannya, Vape tidak seaman seperti yang yang disangka banyak orang.
Rasa yang ada cuma sebagai penggoda agar orang tertarik untuk mencoba. Apalagi ada asumsi keliru mengenai vape yang tidak berbahaya. Padahal sebenarnya vape tidak lebih aman dari rokok biasa.
1. Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh
Dilakukan penelitian terhadap pengguna vape ,ada tanda-tanda berkurangnya aktivitas 594 gen yang diketahui mendukung sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Dikarenakan cairan vape yang berfungsi untuk menciptakan uap memiliki efek imunosupresif pada tubuh. yang bisa mengurangi aktivitas gen kekebalan tubuh.
2. Kandungan Kimia Didalam Vape Menyebabkan Bronchiolitis Obliterans atau Popcorn Lung
Peneliti Harvard mengungkapkan bahwa pengguna vape berisiko mengidap penyakit Bronchiolitis Obliterans atau lebih akrab disebut sebagai Popcorn Lung. Kandungan kimia didalam vape secara sistematis menghancurkan saluran udara paru paru terkecil.
Jangan dianggap sepele, karena satu-satunya cara mengatasi penyakit ini adalah dengan transplantasi paru-paru.
3. Vape Dapat Meledak Karena Pemanasan Berlebih
Ledakkan vape terjadi karena pemanasan berlebih dari baterai lithium ion yang digunakan untuk menggerakkan vape. Ledakan ini berbahaya dan dapat membunuh. Kenneth Barbero dari Albany adalah salah satu korban ledakan vape dan mengalami luka parah, ledakan itu merobek lidahnya dan tangannya yang mengalami luka bakar dan beberapa giginya hilang.
4. Kandungan Logam Dalam Uap Vape Sama Besar Bahkan Lebih Dari Asap Rokok Tradisonal
Uap vape mengandung logam seperti timah, nikel, perak, besi, aluminium, silikat, dan kromium terkandung dalam uap vape tersebut dapat merusak sistem pernapasan, menimbulkan risiko kanker, dan pertumbuhan sel yang abnormal.
5. Sebagian Besar Bahan Vape Juga Mengandung Formaldehid (bahan pengawet dikamar jenazah)
Formaldehid adalah bahan pembuatan lem dan alat perekat, pelapis produk kertas dan bahan bangunan, bahkan sebagai bahan pengawet dikamar jenazah dan laboratorium medis.
6. Resiko Terkena Penyakit Pneumonia Lipoid
Seorang wanita berusia 42 tahun terkena pneumonia lipoid saat baru saja menjadi pengguna vape. Ditemukan keberadaan zat lipid diparu-paru atau timbunan lemak dijaringan paru-paru. Dokter mengatakan bahwa itu semua ada hubungannya dengan minyak berbasis gliserin yang ditemukan dalam vape. Setelah berhenti menggunakan vape, kondisi pernapasannya pun membaik.
AGEN POKER ONLINE
Efek yang ditimbulkan dari vape tidak muncul secara langsung pada sebagian orang. Hal ini yang mungkin membuat sebagian orang tersebut masih berpikiran bahwa penggunaan vape lebih aman. Padahal dampak kerusakan yang timbulkan bisa masuk dalam kategori berat.
0 komentar:
Posting Komentar