Sejak muda kita sudah sering mendengar berbagai wejangan hidup dari orang tua. Salah satu dari wejangan itu adalah untuk bekerjan keras agar bisa dapat banyank uang dan jadi orang yang kaya. Nasehat ini memang ada benarnya, karena kerja keras merupakan salah satu jalan bagi manusia agar bisa kaya. AGEN POKER ONLINE
Namun sebagai manusaia ada kalanya kita terlalu malas dan berkhayal untuk mendapatkan harta karun atau menemukan benda seni bersejarah yang harganya sangat mahal agar kita bisa jadi orang kaya tanpa perlu bersusah payah. Khayalan seperti ini tentu sangat jarang untuk tereliasisasi, namun bagaimana jika ternyata memang ada beberapa orang di dunia ini yang bisa mendapat banyak uang dan bahkan jadi kaya hanya karena hal uang sepele?
Terdengar mustahil memang, tapi nyatanya memang ada beberapa orang beruntung yang bisa memperoleh banyak uang dan kekayaan hanya karena hal yang sepele.
Kaya Karena Nama
Orang tersebut adalah Jason Sadler, seorang pria yang berhsil mendapat banyak uang hanya dari nama belakangnya. Kisah unik Jason ini bermula saat ia mendaptkan telpon dari ibunya yang mengatakan bahwa ayah tirinya telah mengajukan gugatan cerai. Tapi karena itu merupakan pernikahan ketiga ibunya, Jason justru menanggapi berita ini sambil bercanda dengan mengatakan kalau ia akan menjual nama belakangnya agar tak perlu berganti nama lagi jika sang ibu memutuskan untuk menikah lagi.
Siapa sangka setengah tahun kemudian gurauan Jason ini benar terwujud setelah ia iseng membuat sebuah website bernama buymylastname.com. Dalam website ini Jason memberikan penawaran pada siapa saja yang mau membeli nama belakangnya sebagai media iklan dengan sejumlah bayaran uang.
Siapa sangka penawaran ini mendapat banyak sekali penawaran dan hanya dalam 24 jam saja harga untuk nama belakang Jason telah melambung tinggi hingga mencapai 30.000 USD.
Secangkir Kopi
Kisah ini bermula ketika Stella Liebeck dan keponakannya pergi ke drive-through McDonald dan memesan secangkir kopi panas. Setelah mendapatkan kopi yang ia pesan, Stella kemudian melanjutkan perjalanan. Saat mengemudi inilah kopi panas yang ia pesan tumpah setelah tersenggol keponakanya. Akibat kejadian ini paha Stella mengalami luka bakar tingkat tiga dan harus menjalani operasi.
Setelah peristiwa ini Stella kemudian menuntut McDonald karena menganggap warabala raksasa ini mengabaikan faktor keamanan dalam penyajian kopi mereka. Anehnya setelah melalui persidangan yang sengit, Stella akhirnya menang dan mendapatkan ganti rugi yang fantastis senilai 3 juta USD. Hanya saja sayangmya majelis hakim kemudian mengurangi nominal uang ganti rugi menjadi hanya setengah juta dolar atau nyaris mencapai 7 milyar rupiah. Nilai yang sangat fantastis untuk kompensasi secangkir kopi yang tumpah.
Kotoran
Orang pada umumnya akan menganggap kotoran sebagai hal menjijikan dan tak ada harganya, apalagi jika itu kotoran manusia. Namun lain halnya dengan seorang seniman bernama Piero Manzoni. Bagi pria Italia kelahiran tahun 1933 ini, kotorannya sendiri berharga layalnya emas. Karena itu pada tahun 1961 ia mulai mengumpulkan kotorannya sendiri hingga terkumpul kurang lebih 90 kaleng. AGEN DOMINO QQ
Anehnya lagi Manzoni kemudian berfikir untuk menjual kotorannya dengan harga cukup mahal senilai dengan emas. Ajaibnya 2 tahun kemudian Manzoni berhasil menjual 30 gram kotorannya dengan harga 30 gram emas 18 karat. Tak hanya sampai disitu, pada tahun 2008 yang lalu sisa kotoran Manzoni bahkan laku hingga 100 ribu USD dalam sebuah pelelangan.
Sampah
Contohnya seperti apa yang dilakukan seorang pria bernama Justin Gignac yang berhasil mengubah sampah menjadi barang dengan nilai jual tinggi . Padahal apa yang dilakukan pria asa New York ini cukup sederhana, ia hanya mengumpulkan sampah yang kira-kira unik lalu meletakannya pada sebuah kotak kaca anti bau lalu menjualnya.
Hebatnya produk sampah yang awalnya dia jual hanya seharga 10 dollar ini justru laris manis dan menjadi souvenir sampah buatan Justin, harganya bahkan sudah naik drastis menjadi 50-100 dollar sesuai denga yang terpajang di website pribadi Justin.
0 komentar:
Posting Komentar